๐Ÿปโ€โ„๏ธ Pertanyaan Tentang Shalat Sunnah Dan Fardhu

Panduanbacaan sholat fardhu 5 waktu, shalat sunnah dan kumpulan doa sehari-hari lengkap bahasa arab, latin, dan terjemahnya. Tanya jawab ilmu fiqh. Assalamu'alaikum wr. wb. artikel belajar islam dari panduan bacaan sholat kali ini tentang rukun wudhu dan sunnah wudhu lengkap . Rukun DownloadNiat Sholat Fardhu dan Sunnah APK. Niat Sholat Fardhu dan Sunnah . APK. 1.0 oleh Enyeng App 2018-03-03 Versi Lama. Muat Turun APK (7.3 MB) Muat turun sedang dijalankan. Niat Sholat Fardhu dan Sunnah Download APK 1.0 (7.3 MB) Kalau muat turun tak bermula, klik sini. Semogakita menjadi golongan mukmin yang mencintai shalat. Buku Kumpulan Shalat Sunnah dan Keutamaannya. Penulis : Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qathani. Penerbit : Darul Haq. Ukuran : 14 x 21 cm. Halaman : 184. Sampul : Soft Cover. Berat Pengiriman : 300 gram. Harga : Rp 40.000. dalampenelitian dan alasan diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan Shalat Fardhu dan Sunnah.7Dalam penelitian tersebut Devie Rosa Anamisa menjelaskan mengenai tuntunan shalat baik fardhu dan sunnah berbasis android yang dilengkapi dengan latihan kemampuan pemahaman materi , Skripsi (Studi di Pondok Pesantren Darussalam Metro)". sholatsunnah Qabliyah (sebelum shalat Fardhu) dan Ba'diyah (Sesudah shalat Fardhu) itu disebut shalat sunnah Rawatib, dilakukan 2 rekaat dg 1 kali salam spt biasa. - 2 rekaat sebelum shalat subuh. - 2 rekaat sebelum shalat Zuhur dan 2 rekaat setelah shalat Zuhur. bisa ditambah 2 rekaat, sehingga totalnya jadi 2ร—2 rekaat/4 rekaat sebelum dan Pertanyaan Syaikh Abdul Aiz bin Baz ditanya : Bagaimana hukum bersalaman setelah shalat, dan apakah ada perbedaan antara shalat fardhu dan shalat sunnah ? Jawaban: Pada dasarnya disyariatkan bersalaman ketika berjumpanya sesama muslim, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa menyalami para sahabatnya Radhiyallahu 'anhum saat berjumpa dengan mereka, dan para sahabat pun jika berjumpa Nah ini jawabannya. Hukum shalat lima waktu ini adalah fardu 'ain, yaitu sesuatu yang diharuskan dan yang mengikat kepada setiap individu seorang muslim yang telah dewasa, berakal sehat, balig (mukallaf). Apabila shalat fardhu ini ditinggalkan, maka orang yang meninggalkannya mendapat dosa dari Allah SWT. Hukumnyafardhu 'ain bagi setiap muslim yang mukallaf, yang di tetapkan dengan dalil Al-Qur'an, sunnah dan ijma yang tidak pernah bertemu dengan anaknya hanya karena urusan dunianya sehingga anak tersebut juga tidak begitu tahu tentang sholat. Maka dalam hal ini wajar seandainya mereka tidak mendapati keberkahan hidup. JAWABAN Tidak mengapa orang yang melakukan sholat fardhu (shalat wajib) bermakmum kepada orang yang sedang shalat sunnah. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam dalam sebagian tatacara shalat khauf; bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam shalat mengimami sekelompok shahabat sebanyak dua roka'at, kemudian QwcE. Jakarta - Pengertian sholat sunnah dapat ditemukan dalam berbagai hadits Rasulullah SAW. Secara bahasa, sunnah mengandung arti cara atau jalan. Jenis Amalan sholat sunnah juga banyak dicontohkan dari buku Super Lengkap Shalat Sunah karya Ubaidurrahim El-Hamdy, pengertian sholat sunnah adalah amalan yang bila dikerjakan mendapat pahala. Namun jika ditinggalkan tidak menjadi SAW menganjurkan untuk melakukan minimal 24 kali sujud dalam sholat sunnah setiap harinya. Ummu Habibah mendengar Rasulullah bersabda, ู…ูŽุง ู…ูู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ู…ูุณู’ู„ูู…ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ูƒูู„ู‘ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุซูู†ู’ุชูŽู‰ู’ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽูƒู’ุนูŽุฉู‹ ุชูŽุทูŽูˆู‘ูุนู‹ุง ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ููŽุฑููŠุถูŽุฉู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูŽู†ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู‡ู ุจูŽูŠู’ุชู‹ุง ูููŠ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูู†ููŠูŽ ู„ูŽู‡ู ุจูŽูŠู’ุชูŒ ูููŠ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู โ€Artinya "Jika seorang hamba Allah SWT sholat demi allah SWT 12 raka'at sunah setiap hari, sebelum dan setelah sholat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga. Aku tidak pernah absen melakukannya, sejak mendengarnya dari Rasulullah SAW." HR Muslim.Setelah pengertian, berikut jenis sholat sunnah,Jenis sholat sunnahMenurut buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib, Lc, MA, ada 33 jenis sholat sunnah. Kelompok sholat sunnah dibagi menjadi yang tidak dan mengiringi sholat wajib. Berikut penjelasannya,1. Sholat sunnah yang mengiringi sholat wajibSholat sunnah yang mengiringi sholat wajib atau sholat fardhu lima rakaat adalah sholat sunnah rawatib. Berdasarkan hukumnya, sholat rawatib dibagi menjadi dua, di antaranya sholat sunnah muakkad dan sholat sunnah ghairu muakkad artinya hukum pengerjaan menjadi sunah yang sangat dianjurkan. Jenis-jenisnya adalah sebagai rakaat sebelum shalat rakaat sebelum shalat rakaat sesudah shalat rakaat sesudah shalat rakaat sesudah shalat itu, sunnah ghairu muakkad berarti sunnah yang tidak begitu dianjurkan. Berikut macam-macam shalat sunnah rawatib ghairu muakkad,Dua rakaat sebelum shalat dzuhur. Bagi yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, dua rakaat pertama menjadi sunnah muakkad dan dua rakaat setelahnya adalah ghairu rakaat sesudah shalat dzuhur. Bagi yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, dua rakaat pertama hukumnya menjadi sunnah muakkad. Kemudian dua rakaat berikutnya berhukum ghairu rakaat sebelum shalat rakaat sebelm shalat rakaat sebelum salat Sholat sunnah yang tidak mengiringi sholat wajibPembagian sholat sunnah yang tidak mengiringi sholat wajib kembali dibagi menjadi dua jenis. Berdasarkan pelaksanaannya, sholat ini terbagi menjadi sholat yang dikerjakan sendirian munfarid dan sholat yang dikerjakan dengan yang dikerjakan sendirian terdiri dari sholat tahajud, sholat dhuha, sholat isyraq, sholat sunnah wudhu, sholat tahiyyatul masjid, sholat safar, sholat istikharah, sholat witir, sholat setelah akad nikah, sholat sunnah taubat, sholat sunnah muthlaq, sholat hajat, sholat tasbih, dan sholat sunnah yang dikerjakan berjamaah terdiri dari sholat khusuf, sholat kusuf, sholat istisqa, sholat hari raya, dan sholat penjelasan terkait pengertian sholat sunnah dan jenisnya. Semoga bermanfaat dan bisa diamalkan ya. Aamiin. rah/row Hadits tentang keutamaan shalat - Sholat merupaakan rukun Islam ke-dua yang wajib dijalankan oleh setiap umat Islam. Shalat menjadi tiang agama, yang berarti menjadi ibadah yang sangat penting untuk dijalankan muslim tiap hari. Ibadah sholat yang wajib dilakukan setiap harinya adalah sholat 5 waktu atau biasa juga disebut sebagai shalat fardhu. Adapun sholat 5 waktu yang wajib dikerjakan terdiri dari shalat subuh, shalat dhuhur, shalat ashar, shalat maghrib, dan shalat isya'. Kelima waktu sholat tersebut jika ditinggalkan maka kita akan mendapatkan dosa, namun jika kita mengerjakannya selain kita mendapat pahala dari Allah SWT. Selain itu juga ada berbagai jenis shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan, misalnya seperti shalat tahajud, shalat hajat, shalat rawatib, shalat idul fitri, dan lain sebagainya. Sebagai muslim, kita juga mendapatkan banyak fadhilah dan keutamaan jika kita mengerjakan shalat. Keutamaan shalat ini tidak hanya mendapatkan pahala saja, tapi lebih dari itu, sholat memberi manfaat dan kebaikan bagi orang yang menjalankannya. Ada banyak sekali keutamaan dalam shalat yang akan kita dapatkan sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an dan hadist Nabi Muhammad SAW. Simak ulasan dan detail lengkapnya mengenai keutamaan shalat berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW dan perkataan para ulama ahlussunnah yang dibahas di bawah ini. 1. Shalat adalah sebaik-baik amalan setelah dua kalimat ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ู…ูŽุณู’ุนููˆุฏู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽุฃูŽู„ู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ุฃูŽู‰ู‘ู ุงู„ู’ุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ู„ููˆูŽู‚ู’ุชูู‡ูŽุง ยป. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽู‰ู‘ูŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุจูุฑู‘ู ุงู„ู’ูˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู†ู ยป. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽู‰ู‘ูŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูู‡ูŽุงุฏู ููู‰ ุณูŽุจููŠู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ยป. Dari Abdullah bin Masโ€™ud, ia berkata, โ€œAku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, amalan apakah yang paling afdhol?โ€ Jawab beliau, โ€œShalat pada waktunya.โ€ Lalu aku bertanya lagi, โ€œTerus apa?โ€ โ€œBerbakti pada orang tuaโ€œ, jawab Nabi shallallahu alaihi wa sallam. โ€œLalu apa lagiโ€, aku bertanya kembali. โ€œJihad di jalan Allahโ€œ, jawab beliau. HR. Bukhari no. 7534 dan Muslim no. 85 2. Shalat lima waktu mencuci dosa Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ุฃูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูู…ู’ ู„ูŽูˆู’ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู†ูŽู‡ูŽุฑู‹ุง ุจูุจูŽุงุจู ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุŒ ูŠูŽุบู’ุชูŽุณูู„ู ูููŠู‡ู ูƒูู„ู‘ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุฎูŽู…ู’ุณู‹ุง ุŒ ู…ูŽุง ุชูŽู‚ููˆู„ู ุฐูŽู„ููƒูŽ ูŠูุจู’ู‚ูู‰ ู…ูู†ู’ ุฏูŽุฑูŽู†ูู‡ู ยป . ู‚ูŽุงู„ููˆุง ู„ุงูŽ ูŠูุจู’ู‚ูู‰ ู…ูู†ู’ ุฏูŽุฑูŽู†ูู‡ู ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง . ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูุซู’ู„ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู ุงู„ู’ุฎูŽู…ู’ุณู ุŒ ูŠูŽู…ู’ุญููˆ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูู‡ูŽุง ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุง ยป โ€œTahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?โ€ Para sahabat menjawab, โ€œTidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.โ€ Beliau berkata, โ€œMaka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa.โ€ HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667 Dari Jabir RA,ู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู ุงู„ู’ุฎูŽู…ู’ุณู ูƒูŽู…ูŽุซูŽู„ู ู†ูŽู‡ูŽุฑู ุฌูŽุงุฑู ุบูŽู…ู’ุฑู ุนูŽู„ูŽู‰ ุจูŽุงุจู ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ูŠูŽุบู’ุชูŽุณูู„ู ู…ูู†ู’ู‡ู ูƒูู„ู‘ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุฎูŽู…ู’ุณูŽ ู…ูŽุฑู‘ูŽุงุชู ยป. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ู ูˆูŽู…ูŽุง ูŠูุจู’ู‚ูู‰ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฏู‘ูŽุฑูŽู†ู โ€œPermisalan shalat yang lima waktu itu seperti sebuah suangi yang mengalir melimpah di dekat pintu rumah salah seorang di antara kalian. Ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali.โ€ Al Hasan berkata, โ€œTentu tidak tersisa kotoran sedikit pun di badannya.โ€ HR. Muslim no. 668. 3. Shalat lima waktu menghapuskan dosa Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู ุงู„ู’ุฎูŽู…ู’ุณู ูˆูŽุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉู ูˆูŽุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ู ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ู…ููƒูŽูู‘ูุฑูŽุงุชูŒ ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู†ู‘ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุงุฌู’ุชูŽู†ูŽุจูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุจูŽุงุฆูุฑูŽ โ€œDi antara shalat yang lima waktu, di antara Jumat yang satu dan Jumat lainnya, di antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.โ€ HR. Muslim no. 233. 4. Shalat adalah cahaya di dunia dan akhirat Dari Abdullah bin Amr, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ู…ูŽู†ู’ ุญูŽุงููŽุธูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู„ูŽู‡ู ู†ููˆุฑุงู‹ ูˆูŽุจูุฑู’ู‡ูŽุงู†ุงู‹ ูˆูŽู†ูŽุฌูŽุงุฉู‹ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูุญูŽุงููุธู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ู„ูŽู‡ู ู†ููˆุฑูŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ุจูุฑู’ู‡ูŽุงู†ูŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ู†ูŽุฌูŽุงุฉูŒ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ู…ูŽุนูŽ ู‚ูŽุงุฑููˆู†ูŽ ูˆูŽููุฑู’ุนูŽูˆู’ู†ูŽ ูˆูŽู‡ูŽุงู…ูŽุงู†ูŽ ูˆูŽุฃูุจูŽู‰ู‘ู ุจู’ู†ู ุฎูŽู„ูŽูู โ€œSiapa yang menjaga shalat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qorun, Firโ€™aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf.โ€ HR. Ahmad 2 169. Syaikh Syuโ€™aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Disebutkan dalam hadits Abu Malik Al Asyโ€™ari, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ู†ููˆุฑูŒ โ€œShalat adalah cahaya.โ€ HR. Muslim no. 223 Juga terdapat hadits dari Burairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ุจูŽุดู‘ูุฑู ุงู„ู’ู…ูŽุดู‘ูŽุงุฆููŠู†ูŽ ููู‰ ุงู„ุธู‘ูู„ูŽู…ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงุฌูุฏู ุจูุงู„ู†ู‘ููˆุฑู ุงู„ุชู‘ูŽุงู…ู‘ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู โ€œBerilah kabar gembira bagi orang yang berjalan ke masjid dalam keadaan gelap bahwasanya kelak ia akan mendapatkan cahaya sempurna pada hari kiamat.โ€ HR. Abu Daud no. 561 dan Tirmidzi no. 223. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih Berkata para ulama tentang shalat Sesungguhnya sholat adalah paling utamanya ibadah badaniyah yang memakai gerakan tubuh dan fardhu-fardhu di dalam sholat adalah paling utama dibanding fardhu yang lain. Dan sunnah-sunnah dalam sholat adalah paling utamnya sunnah dibanding sunnah yang lain. Nah itu tadi sekilas rangkuman ilmu mengenai hadist dan perkataan ulama yang menunjukkan betapa utamanya mengerjakan sholat terutama shalat fardhu. Dengan mengerjakan sholat fardhu, maka kita akan mendapatkan pahala, terhindar dari dosa serta mendapatkan banyak fadhilah dan keutamaan seperti tercantum pada hadist-hadits Nabi SAW di atas. Semoga bermanfaat. Dalam karya-karya para ulama kita, terutama yang lumrahnya berbahasa Arab, bila menyebutkan bab shalat, maka yang dimaksud adalah pembahasan tentang shalat fardhu yang dikerjakan lima kali dalam sehari-semalam itu. Meskipun kata shalatโ€™ secara umum mencakup juga kepada sekian macam shalat sunnah yang ada. Mengapa demikian? Selain karena ia termasuk shalat yang pertama kali dikenal, juga menyimpan alasan bahwa shalat lima waktu adalah satu kewajiban dengan tingkat prioritas paling tinggi. Satu ibadah terpenting dibandingkan semua ibadah dan aktivitas lainnya secara umum. Sehingga, dalam kajian syariat Islam fiqh, shalat lima waktu pasti dibahas lebih dahulu. Tak pernah ditemukan dalam kitab-kitab yang ada, pembahasan soal puasa, haji, atau zakat misalnya, didahulukan dari pembahasan shalat. Tidak pernah. Lalu bagaimana dengan pembahasan thaharah bersuci? Bukankah ia dibahas di lembar-lembar awal pada beberapa kitab kuningโ€™ dasar? Seperti kitab al-Mabadiโ€™ al-Fiqhiyyah buah pena Syekh Umar Abdul Jabbar yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah MI, atau kitab Safinatun Najah karya ulama kesohor asal Hadramaut, Yaman, Syekh Salim bin Sumair al-Hadhramiy, atau mungkin yang sedikit lebih tinggi lagi bagi para pemula, yaitu kitab Fathul Qarib al-Mujib syarh Ghayah at-Taqrib miliknya imam Abu Abdillah Muhammad bin Qasim al-Ghazi as-Syafiโ€™i. Di kitab-kitab itu dan di banyak kitab lain yang semacam, bab shalat tidak dibahas di lembar-lembar awal. Melainkan didahului bab thaharah bersuci. Lalu apa alasannya? Setitik yang kami ketahui, yakni karena menyucikan diri baik dari hadats kecil maupun hadats besar merupakan laku ibadah yang tidak berdiri sendiri. Dengan makna, ia turut serta dilakukan dalam status sebagai media atau prasyarat untuk melakukan ibadah sebenarnya yang memang membutuhkan kesucian. Seperti shalat, membaca Al-Qurโ€™an, tawaf, dan lain-lain. Jadi, kendatipun bab bersuci didahulukan dari pembahasan shalat, namun sedikit pun tak mengusik derajat shalat sebagai ibadah tertinggi yang harus diprioritaskan. Dalam sebuah hadits yang ditulis Imam Malik bin Anas al-Ashbahi al-Madani 179 H dalam karyanya Muwatthaโ€™ al-Imam Malik juz 1, hal. 173 disebutkan ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ ู…ูŽุง ูŠูู†ู’ุธูŽุฑู ูููŠู‡ู ู…ูู†ู’ ุนูŽู…ูŽู„ู ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู. ููŽุฅูู†ู’ ู‚ูุจูู„ูŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูุŒ ู†ูุธูุฑูŽ ูููŠู…ูŽุง ุจูŽู‚ููŠูŽ ู…ูู†ู’ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู. ูˆูŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูู‚ู’ุจูŽู„ู’ ู…ูู†ู’ู‡ูุŒ ู„ูŽู…ู’ ูŠูู†ู’ุธูŽุฑู’ ูููŠ ุดูŽูŠู’ุกู ู…ูู†ู’ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู Artinya, โ€œAmal yang pertama kali dinanti-nantikan di akhirat kelak adalah amal shalat. Bila shalat dinyatakan diterima, maka ada harapan untuk menunggu keputusan amal yang lain. Namun, bila tak diterima, maka tiada gunanya menanti amal-amal lainnya.โ€ Hadits ini adalah salah satu bukti bahwa shalat merupakan ibadah yang harus diberi perhatian lebih daripada yang lain. Walaupun kita tidak dapat memastikan baik dan buruknya nasib ukhrawi seseorang bahkan diri kira sendiri dengan melihat amal shalatnya. Karena amal bukanlah penjaminnya. Ia tak lebih dari sekadar potensi dan indikasi saja. Satu-satunya penentu sejati adalah Allah ๏ทป, Sang Maha Penyayang. Dalam tulisan ini, kami akan membahas bagaimana tata cara pelaksanaan shalat fardhu lima waktu secara benar yang diajarkan oleh para guru dan ulama kita dalam karya-karyanya. Terkait ini, kita akan merinci satu persatu di antara lima shalat fardhu Zuhur, Ashar, Maghrib, Isyaโ€™, dan Subuh berikut dengan tata caranya. Tapi sebelum itu, baik kiranya kita ketahui sebuah analogi shalat yang diungkapkan Habib Muhammad bin Ahmad bin Umar as-Syathiri dalam Syarh al-Yaqut an-Nafis fi Madzhab Ibn Idris hal. 131. Hematnya, shalat tak ubahnya bagai manusia, ia terdiri dari rukun, syarat, sunnah abโ€™ad dan sunnah haiat. Rukun dalam shalat laiknya kepala bagi manusia, sementara syarat, ibarat nyawa bagi mereka. Adapun sunnah abโ€™ad yaitu seperti anggota tubuh, sedangkan sunnah haiat bagaikan kuku dan rambut. Sehingga, shalat tak akan pernah tegak tanpa rukun, ia tak akan pernah hidup tanpa hadirnya syarat, juga tidaklah tampak sempurna tanpa sunnah abโ€™ad dan akan terlihat tak indah tanpa sunnah haiat. Tata Cara Pelaksanaan Shalat secara Umum Sebelum mulai melaksanakan shalat, terlebih dahulu seseorang harus memenuhi syarat-syarat secara utuh, baik syarat wajib maupun syarat sah. Teruntuk ini, bisa memperoleh ulasannya dalam tulisan kami sebelumnya Panduan Shalat Syarat Wajib, Syarat Sah, dan Rukunnya. Secara umum, shalat fardhu lima waktu ini memiliki cara pelaksanaan yang sama satu dengan lainnya. Hanya saja, perbedaannya terletak pada niat, jumlah rakaat, dan waktunya. Berikut rinciannya; Takbiratul ihram, yaitu membaca Allรขhu Akbar saat memulai shalat. Dengan takbiratul ihram, berarti kita sudah benar-benar masuk dalam shalat. Sehingga, apa yang sebenarnya boleh dilakukan sebelum shalat, seperti makan dan minum misalnya, saat itu sudah tak boleh lagi. Memasang niat bersamaan dengan takbiratul ihram. Berdiri bagi yang mampu. Membaca surat al-Fatihah. Bila tidak bisa maka membaca ayat apa pun dalam surat dalam Al-Qurโ€™an yang diketahuinya. Boleh membaca dzikir-dzikir bila tak satu pun ayat yang diketahui. Jika tetap tak bisa maka cukup dengan berdiam yang lamanya seukuran orang membaca al-Fatihah. Rukuโ€™ sambil membaca, Subhรขna rabbiyal adhรฎmi wa bihamdihi, โ€œMaha suci Tuhanku yang maha agung dengan segala pujian-Nyaโ€ tiga kali. Iโ€™tidal sambil membaca, Samiโ€™allรขhu liman hamidah rabbanรข lakal hamdu, โ€œSemoga Allah mengabulkan panjatan doa hamba yang memuji-Nyaโ€. Sujud sambil membaca, Subhรขna rabbiyal aโ€™la wa bihamdihi, โ€œMahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dengan segala pujian-Nyaโ€ tiga kali. Duduk di antara dua sujud sambil membaca, Rabbighfirlรฎ warhamnรฎ wajburnรฎ warfaโ€™nรฎ warzuqnรฎ wahdinรฎ waรขfinรฎ wafu annรฎ, โ€œYa Tuhan, ampunilah diri ini, sayangilah, perbaikilah, dan angkatlah derajat hamba, berilah hamba rizki dan ampunan sebanyak-banyaknyaโ€. Thumaโ€™ninah diam, tidak bergerak sejenak dalam empat rukun sebelumnya. Membaca tasyahud akhir. Bacaan yang paling pendek adalah, Attahiyyatu lillah salamun alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh, salamun alaina wa ala ibadillah as-sholihin, โ€œPenghormatan terbesar teruntuk Allah ๏ทป, keselamatan, kasih sayang, juga aliran berkah semoga selalu bagi sang baginda Nabi, dan semoga kesejahteraan menyelimuti orang-orang yang salehโ€. Membaca shalawat Nabi setelah tasyahud akhir. Duduk untuk membaca shalawat Nabi, tasyahud akhir, dan salam. Melafalkan salam Assalรขmualaikum warahmatullรขh. Tertib dalam melakukan setiap rukun di atas. Teruntuk niat sebagai salah satu rukun shalat pertama, akan dibahas secara mandiri di bawah ini. Mengingat, lafalnya yang berbeda-beda tergantung shalat yang dikerjakan. Shalat Zuhur Disebut shalat Zuhur, karena ia dikerjakan di tengah siang atau di waktu terang. Sebab, Zuhur sendiri bermakna terang atau jelas. Adapun waktunya, sejak tergelincir matahari sampai bayangan setiap benda menyamai panjang bendanya. Sedangkan lafal niatnya adalah, Ushallรฎ fardla-dhuhri arbaa rakaโ€™รขtin lillรขhi taรขlรข, โ€œSaya shalat Zuhur empat rakaat karena Allah taโ€™alaโ€. Kalau berstatus sebagai makmum, maka sebelum lafal lillรขhi taรขlรข ditambah kata maโ€™mรปman. Demikian juga ketika jadi imam, maka ditambah kata imรขman. Dan, sebagaimana jamak diketahui bahwa shalat Zuhur dikerjakan empat rakaat. Shalat Ashar Adapun waktu shalat Ashar yaitu sejak bayangan benda sedikit melebihi bendanya, sampai matahari terbenam. Jumlah rakaatnya juga sama dengan shalat Zuhur, empat rakaat. Niatnya, Ushallรฎ fardlal-'Ashri arbaโ€™a rakaรขtin lillรขhi taรขlรข, โ€œSaya shalat Ashar empat rakaat karena Allah taโ€™alaโ€. Penambahan lafal niat ketika menjadi makmum ataupun imam sama sebagaimana di atas. Shalat Maghrib Shalat Maghrib dilakukan sejak matahari terbenam, hingga mega merah di langit sudah tak tampak lagi. Jumlah rakaatnya tidak sama dengan yang lain, yaitu tiga rakaat. Adapun niatnya, Ushallรฎ fardlal Maghribi tsalรขtsa rakaรขtin lillรขhi taรขlรข, โ€œSaya shalat Maghrib tiga rakaat karena Allah taโ€™alaโ€. Shalat Isyaโ€™ Waktu pelaksanaan shalat Isyaโ€™ yakni sejak hilangnya mega merah, sampai terbit fajar shadiq fajar yang pancaran cahayanya membentang atau secara horizontal. Jumlah rakaatnya sama seperti Zuhur dan Ashar. Bunyi niatnya, Ushallรฎ fardlal 'Isya'i arbaa rakaรขtin lillรขhi taรขlรข, โ€œSaya shalat Isyaโ€™ empat rakaat karena Allah taโ€™alaโ€. Shalat Subuh Subuh secara bahasa adalah awal siang awwal an-nahar. Disebut Subuh karena dilakukan di awal siang. Waktunya, sejak terbitnya fajar shadiq sampai terbitnya matahari. Shalat Subuh termasuk shalat dengan jumlah rakaat yang paling sedikit, hanya dua rakaat. Adapun niatnya, Ushallรฎ fardlas Shubhi rakataini lillรขhi taรขlรข, โ€œSaya shalat Subuh dua rakaat karena Allah taโ€™alaโ€. Perbedaan yang paling mencolok dari shalat Subuh juga, yakni adanya kesunnahan membaca qunut. Bahkan ulama Syafiโ€™iyah menggolongkannya sebagai sunnah abโ€™ad. Sehingga, bila lupa dan tidak membacanya, maka sunnah hukum menggantinya dengan sujud sahwi. Adapun bacaan kunut adalah ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุงู‡ู’ุฏูู†ููŠู’ ูููŠู’ู…ูŽู†ู’ ู‡ูŽุฏูŽูŠู’ุชูŽุŒ ูˆูŽุนูŽุงููู†ููŠู’ ูููŠู’ู…ูŽู†ู’ ุนูŽุงููŽูŠู’ุชูŽุŒ ูˆูŽุชูŽูˆูŽู„ู‘ูŽู†ููŠู’ ูููŠู’ู…ูŽู†ู’ ุชูŽูˆูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชูŽุŒ ูˆูŽุจูŽุงุฑููƒู’ ู„ููŠู’ ูููŠู’ู…ูŽุง ุฃูŽุนู’ุทูŽูŠู’ุชูŽุŒ ูˆูŽู‚ูู†ููŠู’ ุดูŽุฑู‘ูŽู…ูŽุง ู‚ูŽุถูŽูŠู’ุชูŽุŒ ููŽุฅู ู†ู‘ูŽูƒูŽ ุชูŽู‚ู’ุถููŠู’ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูู‚ู’ุถูŽู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ุงูŽ ูŠูŽุฐูู„ู‘ู ู…ูŽู†ู’ ูˆูŽุงู„ูŽูŠู’ุชูŽุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุนูุฒู‘ู ู…ูŽู†ู’ ุนูŽุงุฏูŽูŠู’ุชูŽุŒ ุชูŽุจูŽุงุฑูŽูƒู’ุชูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽุนูŽุงู„ูŽูŠู’ุชูŽุŒ ููŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ู‚ูŽุถูŽูŠู’ุชูŽุŒ ูˆูŽุฃูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููƒูŽ ูˆูŽุงูŽุชููˆู’ุจู ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽุŒ ูˆูŽุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฏูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู เฃ™ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุงู„ู’ุฃูู…ู‘ููŠู‘ู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ Allรขhummahdinรฎ fรฎ man hadait, wa รขfinรฎ fรฎ man รขfait, wa tawallanรฎ fรฎ man tawallait, wa bรขriklรฎ fรฎ mรข athait, wa qinรฎ syarra mรข qadhait, fa innaka taqdlรฎ wa lรข yuqdhรข alaik, wa innahรป lรข yazillu man wรขlait, wa lรข yaizzu man รขdait, tabรขrakta rabbanรข wa taรขlait, fa lakal แธซamdu aโ€™lรข mรข qadhait, wa astaghfiruka wa atรปbu ilaik, wa shallallรขhu alรข sayyidinรข muแธซammadi-nin-nabiyyil ummiyyi wa alรข รขlihรฎ wa shaแธซbihรฎ wa sallam. Artinya, โ€œYa Allah tunjukanlah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berikanlah keberkahan kepadaku pada apa yang telah Engkau berikan. Selamatkanlah aku dari bahaya kejahatan yang telah Engkau tentukan. Engkaulah yang menghukum dan bukan dihukum. Tidak hina orang yang Engkau jadikan pemimpin. Tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Bagi-Mu segala pujian di atas apa yang Engkau tentukan. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan karunia atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.โ€ Semoga bermanfaat. Wallahu aโ€™lam bisshawรขb. Ustadz Ahmad Dirgahayu Hidayat, alumni sekaligus pengajar di Maโ€™had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafiโ€™iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur.

pertanyaan tentang shalat sunnah dan fardhu